Seorang anak selalu bersama dengan ayahnya ke mana pun pergi. Dia sepertinya sangat mencintai ayahnya itu.

Ketika
ayahnya, yang seorang penjahat, meninggal dunia akibat ditembak mati,
anak tersebut sangat sedih dan merasa kehilangan yang begitu dalam.
Merasa
kesepian, anak itu memutuskan untuk menemani ayahnya yang sudah
dibungkus kain kafan dan terbujur kaku di dalam peti mati.
Sayangnya, anak itu malah terjebak di dalam peti mati dan ikut terkubur hidup-hidup bersama ayahnya.
Satu-satunya
yang memberinya cahaya dalam kegelapan peti mati yang menyeramkan itu
adalah korek api yang sebelumnya dia pakai untuk menyalakan lilin.
Korek api yang mati-menyala itu memperlihatkan sebuah kejadian yang sangat menakutkan di dalam peti (alam kubur).
Ayahnya
yang sejak tadi diam terbujur kaku, mulai dibangkitkan kembali dan
mendapat siksa dari sosok makhluk yang tidak kelihatan.
Beginilah Keadaan Mayat Setelah Dikuburkan
Tahukah
kalian bagaimana keadaan mayat setelah ia dikuburkan? Dalam sebuah
riwayat disebutkan bahwa ada berbagai macam keadaan mayat di dalam
kuburnya.
Misalnya ada yang menangis dan tertawa, serta ada yang
disempitkan dan dilapangkan kuburnya.
Sebelum
mayat mengalami peristiwa-peristiwa di alam kuburnya seperti pertanyaan
dari malaikat, mendapatkan azab atau nikmat kubur dan lain sebagainya.
Ternyata
mayat sudah mengalami hal-hal ghaib yang tidak mampu ditangkap oleh
panca indra manusia.
Misalnya pada saat jenazah dikebumikan, maka
orang-orang disekitarnya tidak bisa mengetahui apa yang dialami oleh
saudaranya yang telah makan tersebut.
Sebagaimana
Rasulullah SAW bersabda; “Apabila jenazah telah dibawa oleh orang-orang
di atas pundak-pundak mereka (menuju kubur), seandainya pada masa
hidupnya ia adalah orang yang shalih, ia akan mengatakan, “Segerakanlah
aku!! segerakanlah aku!!”
Namun jika
ia dahulu orang yang tidak shalih, ia akan mengatakan, “Celaka! Hendak
kemana kalian membawa jenazah ini! Seluruh makhluk mendengar suara
tersebut kecuali manusia, andaikata seseorang mendengarnya, pasti dia
akan pingsan.”
(HR. Bukhari, no. 1314)
Di mana
pada saat itu posisi mayat sangat dekat dengan orang-orang yang masih
hidup yaitu dipikul di atas punda-pundak pembawa jenazah, namun hal itu
tidak membuat orang-orang disekitarnya mendengarkan apa yang dikatakan
oleh si mayat disebabkan dimensi mereka sudah berbeda.
Kemudian
dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya apabila mayat telah dikuburkan, maka dia mendengar derap
alas kaki orang yang mengantarkannya ketika kembali dari tempat
pemakaman.
Dan jika ia
seorang mukmin, maka ibadah salatnya akan berada di kepalanya, ibadah
puasanya berada disamping kanannya dan zakat di sebelah kirinya.
Sedangkan seluruh perbuatan baiknya seperti sedekah, silahturahim,
damalan yang ma'ruf dan perlakuan baiknya akan berada di kedua kakinya.
Kemudian ia
didatangi dari arah kepalanya, maka amalan salatnya berkata "Tidak ada
tempat dari arahku (untuk mengganggu orang ini)".
Lalu ia juga didatangi
dari sebelah kanan sehingga amalan puasanya pun berkata, "Tidak ada
tempat dari arahku."
Selanjutnya ia kembali didatangi dari arah-arah
lainnya, namun semuanya mengatakan hal yang sama, "Tidak ada tempat dari
arahku".
Selanjutnya
dikatakan kepadanya, "Duduklah dengan tenang". Kemudian orang mukmin
itu duduk dan ia diibaratkan seperti matahari yang tenggelam.
Dan para
malaikat akan bertanya kepadanya, "Apa yang telah kamu katakan tentang
lelaki yang diutus kepada kalian (maksudnya adalah Nabi Muhammad) ?
Lantas apa yang engkau persaksikan atasnya ? Maka orang mukmin itu
menjawab, "Berilah aku kesempatan untuk mengerjakan salat terlebih
dahulu."
Apa pendapatmu
tentang seorang laki-laki yang berada ditengah-tengahmu, lantas apa
komentarmu ? Apa yang engkau persaksikan atasnya ?" Maka orang mukmin
itu menjawab, "Lelaki itu adalah Muhammad, aku bersaksi bahwa dia itu
Rasulullah, dan dia telah datang kepada kami dengan membawa kebenaran
dari sisi Allah SWT."
Kemudian dikatakan kepada mayat itu, "Kamu
benar, dan kamu telah hidup berdasarkan keyakinan ini, dan meninggal
dunia juga dengan keyakinan ini dan akan dibangkitkan berdasarkan
keyakinan ini Insya Allah."
Selanjutnya dibukakan untuknya salah satu
dari beberapa pintu surga, dan dikatakan kepadanya, "Inilah tempat
tinggalmu dan segala isinya telah dipersiapkan Allah untukmu.
Oleh
karena itu sang mayit pun merasa lebih bahagia dan gembira.
Kemudian
setelah itu dibukakan untuknya salah satu dari beberapa pintu neraka,
sambil dikatakan bahwa "Inilah tempat tinggalmu dengan segala isinya
yang telah dipersiapkan Allah jika kamu berbuat maksiat kepadanya.
Maka
ia akan semakin merasa bergembira dan bahagia karena tidak termasuk
golongan ahli maksiat.
Selanjutnya kuburan si mayat itu dilapangkan
sepanjang 70 hasta, dan diberikan lampu penerang dan jasadnya pun
dikembalikan seperti semula kemudian ruhnya diletakkan ke dalam burung
yang bertengger di atas pohon dalam surga.
Hal ini sesuai dengan
firman Allah SWT, "Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman
dengan al qauluts tsabit (ucapan yang teguh) dalam kehidupan di dunia
dan di akhirat." (QS.Ibrahim: 27).
Akan tetapi jika si mayat tersebut
adalah seorang kafir, maka ia akan didatangi dari arah kuburnya dan
tidak ditemukan sesuatu apapun yang bisa melindunginya.
Dan begitu
selanjutnya dari arah lainnya. Maka dikatakan kepadanya "Duduklah".
Lantas ia pun duduk dengan perasaan takut dan gelisah.
Kemudian
ditanyakan kepadanya, "‘Apa yang dulu kamu katakan tentang laki-laki
yang berada di tengah-tengah kalian?" Dimana pada saat itu ia telah
diberi petunjuk tentang nama lelaki tersebut, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Namun orang kafir itu pun menjawab "Aku tidak tahu, memang dulu aku
mendengar orang-orang telah mengatakan sesuatu, maka aku pun ikut-ikutan
mengatakan apa yang mereka katakan."
Setelah itu dikatakan kepadanya,
"Berdasarkan ketidaktahuan inilah kamu menjalani hidup, dan berdasarkan
keraguan inilah kamu mati, dan berdasarkan keraguan inilah kamu akan
diabngkitkan dari kubur, Insya Allah".
Setelah itu dibukakan untuknya
salah satu pintu neraka dan dikatakan kepadanya, "Inilah tempat
tinggalmu di neraka dengan segala isinya yang telah dipersiapkan Allah
untukmu."
Sehingga ia merasa rugi dan menyesal. Selanjutnya dibukakan
untuknya salah satu dari pintu-pintu surga dan dikatakan kepadanya.
Dan
inilah tempat tinggalmu di surga jika kamu taat kepada Allah SWT.
Sehingga semakin menyesal dan merugilah si mayit tersebut."
Selanjutnya disempitkan kuburannya hingga tulang-tulang rusuknya saling
bertindih dan menjadi ringsek.
Dan itulah kehidupan sempit yang telah
disebutkan Allah SWT dalam firman-Nya, "Dan barangsiapa berpaling
dari peringatanku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit."
(QS.Thaha: 124).” [ HR. Ibnu Hibban, 777; Mawarid al-Hakim, 1/379.]